Lepot dan Jumanis Sedang Libur Jualan Gethuk

selalu (p)agi

Lepot dan Jumanis Teater Gadjah Mada mempersembahkan pentas bertajuk Lepot dan Jumanis. Acara digelar Sabtu (4 April 2015) malam, di Taman Budaya Yogyakarta.

Teater Gadjah Mada berharap Lepot & Jumanis dapat memberikan sudut pandang baru dalam menanggapi berbagai isu politik, sosial dan ekonomi dari perspektif rakyat kecil.”

Cuplikan sinopsis itu aku baca berulang-ulang sebelum pentas dimulai. Sinopsis yang cukup memberitahu penonton, bahwa menyaksikan teater ini tidaklah rugi.

Pak Lepot dan Ibu Jumanis adalah suami istri yang tinggal di desa. Kehidupan mereka sederhana. Pak Lepot mencangkul, Ibu Jumanis berjualan gethuk. Makanan bikinan Jumanis yang terbuat dari singkong ini cukup terkenal. Pelanggannya banyak, mulai dari masyarakat kecil hingga pejabat.

Teater Gadjah Mada memotret isu sosial dan politik dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mengemasnya ke dalam pertunjukan. Potret tersebut diolah, kemudian disajikan dalam bentuk interaksi antara Lepot dan Jumanis dengan pelanggan gethuknya. Tentu dibumbui dengan lelucon jenaka, agar enak dinikmati.

Suatu hari mereka kesulitan memperoleh…

Lihat pos aslinya 260 kata lagi

Tinggalkan komentar